Langsung ke konten utama

Keterbatasan Bukan Halangan Menuju Kesuksesan


Disuatu kota, hiduplah seorang anak bernama David Yanss. Ia memiliki keluarga dengan ekonomi yang rendah. Ia adalah seorang anak yang tidak sama seperti anak-anak pada umumnya, karena ia memiliki keterbatasan yaitu hanya memiliki satu kaki dan kakinya pun lemah. Ia cacat sejak lahirnya sehingga ia tidak pernah percaya diri bahkan ia menganggap hidupnya tidaklah ada gunanya. Ia hanya mengurung diri dikamar dan tidak ada yang mau berteman dengannya. Yap, diusianya yang masih anak-anak harusnya ia sedang bermain dengan teman-teman seusianya bermain bola, bersekolah dan hal-hal yang biasa dilakukan oleh seorang anak.

David sangat suka menonton acara olahraga. Ia sangat suka menonton perlombaan lari, namun ia sadar akan keterbatasannya sehingga ditengah acara, ia merasa kesal, marah, dan juga sedih kenapa ia harus dilahirkan dengan kaki yang cacat. Ia menganggap bahwa dirinya tidaklah pantas dan tidak akan pernah bisa menjadi seperti atlit2 yang di tontonnya itu. David selalu pesimis dengan masa depannya dan ia menyalahkan ibunya kenapa harus terlahir kedunia dengan kaki yang cacat. Menangis hanyalah temannya dikala kepesimisan itu datang.

Suatu hari, ia merasa bosan dirumah dan ingin pergi untuk melihat perlombaan lari di lapangan yang jaraknya tidak jauh dari rumahnya. Ia pun meminta izin kepada ayah dan ibunya untuk pergi, dan mereka mengizinkannya, mengingat anaknya itu hanya mengurung diri dirumah. Pada saat menonton perlombaan itu, seorang dermawan duduk disebelahnya dan memperhatikan kondisi kaki David dan juga raut wajahnya yang muram. Ia lalu berkenalan dengan David, dan melangsung kan percakapan singkat untung memperkenalkan diri satu sama lain. Ditengah percakapan seorang dermawan itu bertanya kenapa ia murung? David menjelaskan bahwa ia adalah orang yang tidak memiliki masa depan, ia adalah anak yang cacat sejak lahir, ia tidak akan pernah bisa menjadi seperti pelari-pelari yang sedang ditontonnya itu. Mendengar hal itu, dermawan itu merasa kasihan padanya, sehingga ia mengatakan kepada anak itu bahwa sukses itu datang ketika kita mau berusaha dan mau merubah pola pikir kita untuk selalu positif. Ia juga menceritakan pengalamannya bahwa ia adalah seorang anak yang hidup tampa kedua orangtuanya, orangtuanya telah meninggalkannya sejak ia masih bayi. Singkat cerita David mendengarkan cerita dermawan itu dengan baik, pada akhirnya dermawan itu mengakui bahwa dirinya adalah seorang atlit lari yang telah mengharumkan nama negaranya. David langsung terbelalak dan tak percaya idolanya bisa ada disebelahnya dan bercakap-cakap dengannya. Namanya adalah Usain Bolt. Usain mengatakan, sukses atau tidaknya tergantung pada pikiran kita, apa yang kita pikirkan hari ini adalah hasil yang akan kita capai di kemudian hari. Ketika kita memikirkan bahwa kita dalah seorang pemenang dalam suatu perlombaan, maka itu akan direkam oleh alam bawah sadar dan akan terealisasi dikemudian hari.

Seketika itu pula pikirannya terbuka bahwa apa yang dipikirkannya selama ini adalah salah sehingga tidak ada kemajuan dalam dirinya.  Ia merasa beruntung dipertemukan oleh Idolanya itu, ia sangat ingin menjadi seorang pelari walaupun kondisinya tidak sempurna. Dan Usain mengatakan bahwa ia bisa menjadi seorang atlit dengan kondisinya yang tidak terbatas. Ia mengatakan ada cabang olahraga untuk disabilitas. Sehingga itu semakin membuat David senang dan yakin bahwa ada jalan untuk mencapai impiannya itu. Melihat semangatnya itu, maka Usain mengajaknya ke sebuah tokoh olahraga dan membelikannya kursi roda untuk cabang olahraga lari disabilitas. Maka David berjanji akan terus berlatih dan belajar dengan sungguh-sungguh agar ia dapat mewujudkan mimpinya.

8 tahun kemudian, David menepati janjinya kepada Usain, ia telah mengikuti banyak perlombaan dan memenangkan beberapa medali. Ia kemudian mengungkapkan bahwa jika tidak ketemu dengan Usain, mungkin ia tetap menjadi anak yang tidak memiliki tujuan hidup. Ucapan terimakasihpun tak henti2nya dilontarkan kepadanya. Kini ia percaya bahwa kesuksesan dimulai dari pola pikir kita sendiri. Ketika kita optimis maka hasilnya akan bagus, dan ketika pesimis maka akan terjadi seperti hal yang kita pikirkan.

Pesan moral: Kesuksesan bisa terjadi tergantung dari apa yang kita pikirkan saat ini.  Perubahan terjadi ketika pikiran kita mau fokus kedepan dan terus optimis dalam keadaan apapun. Percayalah ketika satu pintu tertutup akan ada pintu lain yang terbuka. Dan apa yang menjadi penghambat saat ini, akan menjadi batu loncatan untuk mencapai kesuksesan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Si Jenius Edith

Edith Ann Stern adalah anak yang terbilang jenius, ia dibesarkan dan dididik oleh ayahnya dengan cara yang sedikit berbeda dari kebanyakan orangtua yang mendidik anaknya. Kebanyakan orangtua ingin melihat anaknya tumbuh denganbaik, lucu, dan bahkan terkadang orangtua pun mengikuti gaya bicara sang anak yang masih balita. Tapi tidak dengan ayah Edith, ayahnya yang bernama Aaron Stern ini membesarkan Edith dengan cara yang tidak biasa. Pada saat Edith lahir tahun 1952, ayahnya saat itu mengummumkan niatnya kepada reporter bahwa ia ingin membesarkan anaknya sebagai "manusia sempurna", tapi selama manusia hidup tidaklah ada yang sempurna, mungkin didalam pikiran ayahnhya adalah membuat anaknya sebagai manusia yang jenius. Aaron Stern menulis buku "The making of jenius," "The joy of learning". Bagaimana ayah Edith mendidiknya? yaitu dengan cara ayahnya mengajak Edith kecil berkomunikasi dengan menggunakan bahasa yang selayaknya dipakai untuk berkomunikasi deng...

BERGABUNG BERSAMA GESID (GERAKAN STOP COVID-19)

Sudah kurang lebih enam bulan dunia dihadapkan dengan virus yang sangat amat meresahkan manusia. Berawal dari Kota Wuhan, China, hingga menyebar ke negara-negara lainnya. Salah satu negara yang telah terinfeksi Corona adalah Indonesia. Pada tanggal 02 Maret 2020, Presiden Joko Widodo mengumumkan kasus Covid-19 pertama, sehingga menimbulkan kepanikan ditengah-tengah masyarakat. Setelah kurang lebih dua bulan menerapkan PSBB maka pertanggal 5 Juni 2020, Indonesia telah mulai memasuki fase new normal atau tatanan hidup baru di tengah pandemi Covid-19.  Dapat dilihat bahwa ruas jalan protokol wilayah DKI Jakarta sudah mulai ramai dan kembali macet, segala jenis transportasi, perkantoran, rumah makan, kafe, dan tempat hiburan sudah mulai dibuka mulai 08 Juni 2020. Tentunya pemberlakuan new normal ini tidak sebebas seperti sedia kala, pemerintah tetap mewajibkan seluruh masyarakat dan pelaku bisnis agar menerapkan protokol kesehatan seperti peraturan untuk berjaga jarak, tidak berkump...

Merry Riana Si Wanita Satu juta Dolar

"Cerita Si Wanita Satu Juta Dolar" Muda, cantik, dan energik, itulah kesan yang timbul setelah mendengar nama seorang Merry Riana. Ya, siapa yang tidak mengenal sosoknya? Wanita yang lahir di Jakarta, 29 Mei 1980 ini namanya melejit didunia berkat kesuksesannya meraup penghasilan satu juta dolar Amerika Serikat (AS) di usia 26 tahun. Namun, kesuksesan yang ia raih saat ini tidak serta merta didapatkan dengan mudah, banyak tantangan dan rintangan, bahkan berkali-kali kegagalan dialaminya. Setelah lulus SMA, Merry Riana ingin melanjutkan kuliahnya di Universitas Trisakti. Namun, cita-citanya buyar ketika kerusuhan besar yang terjadi pada Mei 1998. Peristiwa tersebut merupakan hal yang tidak akan terlupakan oleh Merry Riana. Kerusuhan yang terjadi di Jakarta disebabkan oleh isu SARA yang membuat kehidupan keluarga Ria, sapaan dari Merry Riana yang beretnis Tionghoa harus terusik, karena selalu diburu oleh oknum tertentu. Untuk menghindari segala sesuatu yang akan terjad...